JAKARTA – G-SPORTS.ID – Rafael Nadal akan tampil dalam ajang terakhirnya sebagai petenis profesional. Davis Cup 2024 atau Piala Davis menjadi turnamen yang akan menandai perpisahan atlet berusia 38 tahun tersebut kepada dunia tenis.
Davis Cup 2024 yang dimulai sejak 2 Februari 2024 lalu, telah memasuki fase knockout (perempat final), yang akan digelar sejak Selasa (19/11/2024) dan akan berakhir pada 25 November 2024 nanti.
Untuk tahun 2024 ini, Davis Cup akan digelar di Malaga, Spanyol, di lapangan Martin Carpena Arena. Ini menjadi kesempatan emas Spanyol untuk meraih gelar karena mereka akan tampil sebagai tuan rumah.
Spanyol salah satu tim yang berhasil lolos ke perempat final. Skuad Spanyol sendiri untuk Davis Cup 2024 ini terdiri dari Rafael Nadal, Carlos Alcaraz, dan pasangan Marcel Granollers/Pedro Martinez dengan kaptennya adalah David Ferrer.
Spanyol akan menghadapi Belanda di perempat final yang akan digelar pada malam ini pukul 23.00 WIB WIB. Kemungkinan besar, Rafael Nadal akan tampil di game 1 di laga perempat final Davis Cup 2024 ini, menghadapi Botic van de Zandzchulp.
Namun demikian, hingga saat ini, belum dapat diketahui formasi Spanyol untuk pertandingan menghadapi Belanda. Apakah Rafael Nadal akan bermain di game 1.
Tidak menutup kemungkinan pula, Rafael Nadal diduetkan dengan salah satu rekannya di tim Spanyol. Semua akan tergantung kepada kapten Tim Spanyol yaitu David Ferrer dalam menetapkan formasi timnya.
Yang pasti, aksi Rafael Nadal dalam pertandingan nanti akan menjadi perhatian. Mampukah King of Clay Rafael Nadal mengalahkan lawannya nanti.
Dan, pertanyaan besarnya, apakah Davis Cup 2024 akan menjadi perpisahan manis bagi Rafael Nadal kepada tenis dan dunia olahraga profesional?
Rafael Nadal sendiri mencoba menolak bahwa Davis Cup 2024 adalah ajang tentang perpisahan tentang dirinya dengan tenis.
“Ini bukan tentang saya, saya di sini untuk membantu tim. Ini adalah pekan terakhir saya, tapi ini adalah kompetisi tim, dan yang paling penting adalah membantu tim, melakukan yang terbaik,” kata Rafael Nadal, dalam konferensi pers, Senin (18/11/2024) malam lalu.
Meski demikian, Rafael Nadal tidak menyanggah bahwa ajang ini akan memberikan emosi yang spesial, meski dirinya tidak dapat memprediksi apa yang akan terjadi nanti.
“Saya tidak tahu emosi yang akan saya rasakan, saya tidak dapat memprediksinya,” kata Rafael Nadal, tersenyum.
“Saya tahu ini akan menjadi momen perubahan dalam hidup saya, tapi itu hal lainnya. Saya di sini membantu tim dan itu membuat saya bahagia,” kata Rafael Nadal lagi, yang mengumumkan terkait pensiunnya dari dunia tenis profesional pada awal Oktober 2024 lalu.
Diawali Davis Cup 2004
Rafael Nadal dan Davis Cup memiliki hubungan yang spesial. Davis Cup merupakan ajang ketika Rafael Nadal pertama kali mendapatkan perhatian di level internasional.
Davis Cup, turnamen yang dua dekade lalu membuat dirinya dikenal oleh dunia. Kini, 20 tahun kemudian, dia akan mengakhiri kariernya di ajang ini pula.
Davis Cup dapat ditempatkan sebagai awal dari perjalanan karier Rafael Nadal, dari seorang pemuda penuh talenta hingga kemudian merengkuh berbagai gelar dunia serta sejumlah rekor.
Atlet terbaik yang pernah dimiliki Spanyol ini total lima kali meraih gelar Davis Cup bersama Negeri Matador, dan di antaranya diraih dengan pencapaian yang mengesankan.
Gelar Piala Davis pertamanya diraih pada 2004 silam, ketika dirinya belum begitu banyak diketahui oleh publik. Rafael Nadal, saat itu menghadapi bintang dunia yang juga favorit di ajang tersebut, yaitu Andy Roddick.
Namun, penampilan Rafael Nadal saat itu bukan hanya tentang menghadapi Andy Roddick, melainkan juga menghadapi sejumlah penilaian negatif dari publik Spanyol. Pasalnya, saat itu, dia menggantikan tempat mantan pemain nomor satu dunia yaitu Juan Carlos Ferrero.
Pelatih Tim Spanyol ketika itu, Jordi Arrese, memang membuat kejutan dengan menempatkan Rafael Nadal dalam tim. Jordi Arrese melihat sosok remaja yang saat itu berusia 18 tahun, memiliki sesuatu yang spesial.
Yang terjadi kemudian, Rafael Nadal merespons dengan pertandingan yang tidak akan terlupakan dalam laga menghadapi Andy Roddick. Dalam pertarungan tersebut, Rafael Nadal memperlihatkan come back setelah kalah di set pertama untuk kemudian menang: 6-7, 6-2, 7-6, dan 6-2.
Tahun Gemilang
Sukses Rafael Nadal di Davis Cup selanjutnya terjadi di 2009. Saat itu, Rafa sempat mendapatkan kritik setelah dirinya absen di edisi Piala Davis 2008.
Piala Davis memang memberikan kontroversi tersendiri karena ajang ini merupakan ajang yang mewakili negara dan ada penilaian bahwa petenis profesional enggan tampil di ajang ini.
Namun, Rafael Nadal kemudian menjawab semua itu dengan membawa Tim Spanyol menang 5-0 atas Republik Ceko di final Piala Davis 2009.
Lalu, pada 2011, Rafael Nadal membayar kekecewaan publik ketika dirinya tidak tampil di 2008. Spanyol pada 2011 itu kembali menghadapi Argentina di final.
Rafael Nadal mempermalukan Juan Martin del Potro dalam laga final yang digelar di Sevilla.
Spanyol tampil sebagai juara dengan kemenangan 3-1, di antaranya lewat kemenangan Rafael Nadal atas Juan del Potro.
Dalam laga final yang digelar 2 hingga 4 Desember 2011 itu, Rafael Nadal tampil di laga ke-1 dan ke-4.
Pada pertandingan 1, dia mengalahkan Juan Monaco, 6-1, 6-1, dan 6-2. Sedangkan di laga keempat, Rafael Nadal mengalahkan Juan Martin del Potro, 1-6, 6-4, 6-1, dan 7-6.
Kemenangan Rafael Nadal tersebut membuat laga kelima, yaitu David Ferrer vs Juan Monaco tidak perlu dimainkan karena Spanyol sudah memastikan juara.
Gelar Davis Cup selanjutnya dalam karier Rafael Nadal diraih pada tahun 2019.
Malam ini, Davis Cup menantikan penampilan Rafael Nadal kembali, untuk terakhir kalinya sebagai turnamen yang menandai berakhirnya karier profesional si Raja Tanah Liat. (Rakha Alkarimi)